Minggu, 04 September 2011

TANJUNG BALAI KOTA KERANG

Sejarah Kerajaan Asahan dimulai dengan penobatan raja pertama kerajaan tersebut yang berlangsung meriah di sekitar Kampung Tanjung. Peristiwa penabalan raja pertama Kerajaan Asahan tersebut terjadi tepatnya pada tanggal 27 Desember 1620, dan tanggal 27 Desember kemudian ditetapkan sebagai “Hari Jadi Kota Tanjungbalai” dengan surat keputusan DPRD Kota Tanjungbalai Nomor : 4/DPRD/TB/1986 tanggal 25 Nopember 1986. Mengenai asal-usul nama kota “Tanjungbalai” menurut cerita rakyat yang ada di Tanjungbalai bermula dari sebuah kampung yang ada di sekitar ujung tanjung di muara Sungai Silau dan aliran Sungai Asahan. Lama kelamaan balai yang dibangun semakin ramai disinggahi karena tempatnya yang strategis sebagai bandar kecil tempat melintas ataupun orang-orang yang ingin berpergian ke hulu Sungai Silau. Tempat itu kemudian dinamai “Kampung Tanjung” dan orang lazim menyebutnya balai “Di Tanjung” Ditemukannya Kampung Tanjung kemudian menjadikan daerah itu menjadi semakin ramai dan berkembang menjadi sebuah negeri. Penabalan Sultan Abdul Jalil sebagai raja pertama Kerajaan Asahan di Kampung Tanjung kemudian memulai sejarah pemerintahan Kerajaan Asahan pada tahun 1620. Dalam catatan sejarah, Kerajaan Asahan pernah diperintah oleh delapan orang raja yang sejak raja pertama Sultan Abdu Jalil pada tahun 1620 sampai dengan Sultan Syaibun Abdul Jalil Rahmadsyah tahun 1933, yang kemudian mangkat pada tanggal 17 April 1980 di Medan dan dimakamkan di kompleks Mesjid Raya Tanjungbalai. Untuk transportasi ke Tanjung Balai Asahan Anda dapat memilih untuk menggunakan kereta api jadwal keberangkatan Anda dapat mengeceknya melalui websitenya www.pt indonesia.com kereta atau email: kontak_pelanggan@kereta-api.co.id atau melalui layanan pusat panggilan / oleh 121 atau 13.897 telepon (SMS) dari Medan ke Tanjung Balai atau sebaliknya, dan juga dapat dibawa melalui bus & Taxi dari terminal Amplas Medan.

Pajak Ikan atau Pasar Ikan
Pajak (pasar) ikan, maka tempat ini menjual ikan & hasil laut lainnya seperti udang, Cumi Cumi, Kerang Dara, kerang, Sotong, dan Pajak Ikan ini letaknya tak jauh dari dari Titi di Silo, dan di dekatnya ada juga pajak (pasar ) Burung / Pajak kawat, dan juga tidak jauh dari tempat ini anda dapat menemukan berbagai jenis ikan asin untuk dijual dan sangat populer di disini dan diekspor ke banyak negara karena kualitas yang baik dan harga yang terlalu mahal contoh seperti Ikan Teri Medan ( Teri Putih), jika Anda pintar menawar hmmm ... maka anda akan mendapatkan harga rendah. Atau jika anda masih punya waktu jangan lewatkan aktivitas ibu-ibu di tengah-tengah Sungai / Pajak Terapung yang menjual berbagai kebutuhan dasar di sore hari dan anda dapat menemukan hal yang serupa diThailand, anda hanya membayar Rp3000 untuk naik sampan (perahu) yang dapat membawa Anda ketengah dan Anda juga dapat menyeberangi sungai menyebarang ke Sungai Berombang anda dapat melihat Nyiur Melambai (pohon kelapa) terlihat Sexy. Tapi pada siang hari menjelang sore sungai akan mendangkal Sungai (surut) Sungai di tengah hamparan pasir yang luas akan terlihat dan biasanya banyak orang yang bermain di sini.
Nah jika malam kamis dan malam minggu anak muda atau muda mudinya pada keluar mereka sengaja berjalan atau mengendarai Honda atau sepeda motor dan akan tumpah ruah bertemu di jalan-jalan protokol (utama) seperti jln.Sisingamangaraja lalu ke Jln. Hos Cokro Aminoto dimana biasanya mereka menuju Lapangan Pasir dan sambil menikmati kuliner ringan seperti: Es Kolak Dingin, Miso, Pisang dan Jagung Bakar Pedas rasa nya ennnak dan pas juga harganya dikantong anda.
Makanan di sini cukup memiliki beragam pilihan untuk mengisi perut yang lapar dan mulai bibir mulai bergetar dan lidahpun seakan tak sabar ingin mencicipi makanan. Padahal baru saja disebutkan seperti,Asam Gulai Padeh, Nasi Goreng (Ibu Ermi), Sayur daun ubi tumbuk, Tumis Kangkung (Cah Kangkung), Gulai Kambing, Ayam & Ikan Bakar, Anyang Pakis, Ayam Balado, Ayam goring, dan masih banyak lagi pilihan menunya Soto, Sop kambing, Saat saya berada di Tanjung balai ada beberapa nama Restoran yang cukup dikenal dan tidak asing seperti: Restoran Bunda masakannya ennnak dan harga terjangkau dan nama pedagangnya Pak Kumis masih bisa dicek kok kalau tak salah mereka tinggalnya di Gg. Meninjo, ada juga Rumah makan Kasih Ibu, Bunda kandung dan Kartini. Pada saat bulan Suci Ramadhan ada makanan lain yang wajib disini yaitu Kolak Pisang dan khas lainnya adalah yang dicari Bubur Pedas. Biasanya makanan ini bisa ditemukan diseputaran jalan Cokroaminoto dan sekitarnya. Masih ingin berburu buah? anda juga dapat mengunjungi Kebun Salak Air Joman area pada 30menit sepeda motor di pusat kota Tanjung Balai. Anda dapat makan secara langsung atau membeli buah tangan, Jangan khawatir jika kulit yang tajam tapi Buah Salak Daging di sini sangat manis. Tapi buah salak ini tidak selalu ada jadi sebelum datang cek dulu apakah sudah musim panen jika sudah maka bergegaslah datang.
Nah kali ini saatnya Berburu Manisan Buah, Bika Ambon Original, Cheese dan Pandan, Lemang Ketan, buah-buahan buah-buahan, makanan ringan dan makanan ringan lainnya. anda dapat menemukannya di sepanjang jalan Sisingamangaraja jika anda ingin mendapatkan cake /kue yang baru? maka anda harus datang pada jam 10 pagi karena kue baru datang dari pembuat cake / kue yang terbaru, masih hangat dan harum kuenya masih tercium.

Wisata Spiritual Bersejarah
Salah satu aset bersejarah dan pastikan anda dapat mengunjungi Masjid Raya yang terletak di Jalan Masjid Kecamatan Tanjung Balai Selatan, didirikan pada tahun 1933 pada masa pemerintahan Syaibun Sultan Abdul Jalil Rahmadsyah, yang akhirnya meninggal pada tanggal 17 April 1980 dan dimakamkan di pemakaman Masjid Raya Tanjungbalai. Jika anda berada dipusat kota, maka anda naik becak Rp3000 atau naik Betor (becak bermotor) cukup bayar Rp5000 langsung diantar ketujuan..



Tidak ada komentar:

Posting Komentar