Jumat, 20 Agustus 2010

WAJAH TANJUNGBALAI KINI

Wajah kota Tanjungbalai kini jauh berobah. Disana-sini terdapat berbagai perubahan sejalan dengan usia yang bertambah. Ada yang dirasakan cukup indah tetapi ada yang dirasa seperti hilang. Yang hilang tentu saja tentang keasrian kota, keteduhan,tata kota yang belum benar-benar teratur sebagaimana layaknya tata ruang kota yang menuju kota modern. Bangunan-bangunan monumen seperti tugu atau patung terlihat dikerjakan tanpa sentuhan tangan-tangan terampil dibidang seni, sepertinya pengerjaannya hanya diserahkan kepada orang-orang yang sekedar pekerja bangunan yang biasa membangun rumah-rumah/pemukiman.

Lihat saja tugu bambu runcing yang satu ini, tampak sangat kurang bila ditinjau dari sudut Etika dan Estetika. Menjadi kurang bermakna karena dikerjakan asal jadi tanpa perencanaan yang matang dan pertimbangan misi dan visi. Banyak sekali monument-monument atau tugu-tugu yang kita tak memahami apa isyarat yang ingin disampaikan dari bangunan tsb. Sehingga kesannya apa yang dibangun ini hanyalah bersifat sementara dan dadakan. 


Seperti gambar berikut ini, kesan apa yang hendak disampaikan kulit kerang tersebut juga terasa kabur dan penataan bangunan yang menyertainyapun kurang bisa dimaknai. Jika seandainya Pemerintah kota khususnya Dinas Tata Kota lebih kreatif tentu bangunan-bangunan ini akan lebih tertata, baik tentang letak,bentuk,gaya,warna serta yang terpenting kegunaannya dibangun untuk apa. Agak disesalkan jika dibalik giatnya pemerintah kota membangun berbagai sudut kota ada bangunan bersejarah yang terlupakan bahkan terkesan tidak mendapat perhatian padahal diyakini jika objek tersebut dikelola dengan baik maka aka dapat dijadikan penunjang berkembangnya pariwisata di kota ini. Contohnya Stasiun kereta api yang terbangun sejak zaman kolonial Belanda dulu
padahal situs-situs sejarah di kota ini sangat terbatas karena telah banyak yang punah tinggal hanya beberapa saja tapi sangat disayangkan tidak ada pemeliharaan. Seperti contoh lainnya adalah Mesjid Raya yang bersejarah ini telah terkepung oleh bangunan-bangunan ruko, padahal ditinjau dari segi arsitektur dan bahan bangunan yang digunakan sangat mengagumkan dan letaknya dipusat kota dan dekat dengan bekas pelabuhan antar pulau tentu saja memiliki sejarah tersendiri. Inilah yang dikatakan bahwa Pemko Tanjung Balai tampaknya belum tersentuh oleh kemajuan arsitektur kota yang kini tengah berkembang di kota-kota lainnya. Semoga kedepannya penataan kota tua nan bersejarah ini dapat lebih diperhatikan sehingga dapat berkembang menjadi Kota Tujuan wisata sebab hal ini perlu mengingat sumber pendapatan kota ini juga sangat terbatas. Demi kesejahteraan Rakyat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar