Kamis, 01 September 2011

KEPADA SIAPA MENGADUKAN NASIBNYA...

Ini adalah satu contoh penderitaan keluarga nelayan, pencari kerang dan kepah ini sepertinya bukan lagi manusia sebagaimana layaknya. Segala yang ia pertaruhkan di kubangan lumpur samudra ini belum bisa menjamin bahwa ia bakal memperoleh 1 muk beras sebagai bekal keluarganya. Pernahkan para penikmat seafoot yang bergengsi itu sedikit membayangkan betapa mahalnya taruhan yang dipasang si nelayan pencari kerang untuk memenuhi hasrat kesenangan yang mudah mereka dapatkan ?

Pemerintah kota Tanjung Balai (Asahan) selayaknya berupaya menemukan solusi terbaik untuk memperbaiki kehidupan manusia-manusia seperti ini. Jangan acungkan jempol dan busungkan dada anda mengumbar hasil kerja anda jika di Tanjung Balai ini masih ada penduduk yang bekerja seperti ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar